Senin, 07 Oktober 2013

1

Ikatan antar atom terjadi karena ada efek tolak dan efek tarik, baik berupa gaya maupun energi.

NB: Acknowledgment, all the figures here are from Peter Moeck and Joanna McKittrick. Thanks a lot for their slides.

Gaya netto memberi bentuk yang serupa dengan kurva beban vs peregangan yang diperoleh dari
uji tarik sebagaimana terlihat pada gambar berikut.

Netto Gaya dari efek gaya tarik dan gaya tolak intrinsik unsur-unsur memberi karakter dasar sifat mekanik bahan berupa Modulus Young E. Gambar berikut menjelaskan:
   
Unsur paling kiri pada Tabel Periodik memiliki kecenderungan melepaskan elektron
unsur paling kanan sebaliknya, menangkap / menerima elektron
   


Ikatan logam digambarkan sebagai memiliki awan elektron atau lautan elektron yang bergerak bebas di sepanjang bahan logam mengelilingi pusat-pusat positif.
  
Cara atom-atom bertumpuk.
 

Atom-atom yang sama besar jari-jarinya dapat bertumpuk secara rapat, sehingga memiliki jumlah atom terdekat 6 atom di suatu bidang.
Perbedaan jari-jari atom atom menyebabkan jumlah atom terdekat menjadi beragam. Gambar berikut memberi penjelasan mengenai formasi tumpukan diakibatkan perbedaan jari-jari atom.


 
Rasio perbedaan jari-jari atom satu dengan yang lain dihitung menurut cara yang digambarkan berikut ini:
  

Apa itu ikatan sekunder? Gambar berikut memberi ilustrasi.
Ikatan sekunder disebut juga sebagai ikatan Van der Waals, terjadi karena molekul memberi efek dipole permanen karena sifat listriknya yang menimbulkan awan elektron yang memberi efek ikatan.

   


Jenis-jenis bahan menurut perbedaan ikatan antar unsur-unsurnya secara skematik digambarkan berikut ini:
  
Bahan logam terlihat murni berikatan logam, atau cenderung kepada ikatan logam. Kalau digambarkan ada sedikit yang menjauh dari titik pusat jenis ikatan logam, mungkin karena bahan logam tidak selalu murni, melainkan sering mengandung fasa-fasa kedua yang memang bukan berikatan logam, seperti sementit dalam baja.
Bahan keramik dan gelas ternyata tidak murni ikatan ion ataupun kovalen, melainkan perpaduan dari ikatan ion dan kovalen. Ini terjadi karena unsur-unsur pembentuknya memberi efek polaritas.
Bahan semi konduktor lebih sebagai bahan dengan ikatan kovalen, tetapi masih cenderung ke ikatan ion meski sedikit.
Bahan polimer merupakan  perpaduan antara ikatan kovalen dan ikatan sekunder.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar